August 06, 2007

..., surat cinta , internet, dan privacy...

Saya pernah menerima surat cinta. Tak penting siapa yang mengirimnya bahkan aku sudah melupakannya, yang kuingat isinya aduhai alang-kepalang.
..."kenapa kemarin tidak masuk sekolah? Sakit ya?
sehari tak bertemu rasanya kepala mau pecah"...
Surat cinta yang pertama kuterima ketika aku duduk di kelas 3 Sekolah Dasar, ternyata membuat hidup gadis kecil tak tenang. Jadilah aku sebagai pesakitan, diejek sekelas karena dianggap telah pacaran. Sebel...

Ibuku berusia 13 tahun ketika ia menikah. Merasakan pacaran pun tak pernah dirasakannya apalagi yang namanya surat cinta. Tiga adik perempuannya yang sempat merasakan pacaran menjadi tempat mainannya. Hampir setiap malam terdengar suara cekikikan dari lantai dua rumah kayu yang kami tinggali.
" dear..nani, bisakah kita bertemu di panyingkul dekat kampusmu, dimana selalu kulihat binar indah matamu?"
ha...ha...ha
" aku rela empang dan ladangku melayang asalkan bisa hidup semati dengan dinda seorang!
Ha..ha..
Ternyata ibuku itu menjadikan surat-surat cinta adik-adiknya sebagai hiburannya.

Sayangnya, ibuku tak hidup di zaman putri kecilnya.
Dia tak tahu tiga untai kata bisa membuat hidupku melayang-layang sampai tidak bisa tidur.
Tiga untai kata tak memerlukan pinsil maupun kertas.
Cukup tidut..tidut..smsku berbunyi...tidut..tidut..begitu bunyinya (dikutip dari lagu)
Andai, ibuku masih ada, pasti hpku akan tidur bersamanya setiap malam.

Ibuku pun tak sempat melewati zaman menjadi nenek.
Ia bahkan tidak melihatku tumbuh menjadi sama sepertinya,dengan bola mata yang indah yang membuat ayah ziva menjadi alang kepalang.

Hari ini teknologi membuat hidupku berada di langit ketujuh.
Dipagi hari saya terbangun oleh kecupan mesra sang Ayah.
Dia tersenyum bahagia...bernyanyi-nyani kecil (walaupun perutnya sakit)..sambil tersenyum-senyum simpul. Yang pasti bukan karena surat cinta apalagi sms.
Jika ibuku ada pasti dia penasaran mencari surat cinta yang kusembunyikan atau hp yang bunyinya kusenyapkan agar tak terdengar olehnya.

you've got a message...
Begitulah kata pembuka dari laptopku hari ini.
Setelah kubuka barulah kutahu dari mana datangnya senyum simpul itu.
Sang ayah membaca "blog-ku".
Pantesan semalam lama nian dia baru ke dekatku.
Seandainya ibuku ada, betapa herannya dia...
Mengapa surat cinta untuk diriku ataupun sms untuk personal numberku setengah mati di sembunyikan olehku padahal sesuatu yang bernama blog dan multiply itu yang akan dibaca seluruh dunia?

Ibu, zaman kita memang berbeda.
Di zaman ibu, cukuplah dua hati sejoli yang merasakan cinta.
Di zamanku getaran hati kami biarlah dirasakan juga oleh pembaca lain...

ps. i miss u mommy!

August 03, 2007

...ternyata,aku bertemu dia...

23 Agustus nanti, genap 14 tahun sejak pertama kali aku mengenalnya.
Lelaki itu hitam, kurus, tinggi, tegap dan rapi.
Biasa saja. Itulah penilaian awal pertemuan itu.

Pertama kali pulang bareng, dia tak mau duduk di belakang bersamaku dan penumpang lain di pete-pete.Dia sengaja duduk di samping sopir bermata sendu itu.

Orang lain gagal menemui kejernihan jiwanya. Tapi aku tidak!
Dialah orang yang akan mengantarku pulang, berani bertemu ummiku jika ditanya mengapa tak sekolah?. Dia pulalah yang berani memasang badan saat ku dikeroyok senior-senior bang**t itu!
Dia merelakan telinganya mendengarkan bualan kosongku.Dia pula yang mendengar keluhan-keluhan tentangpacar-pacar sia***n ku.

Pernah aku kehilangannya, suatu waktu.
Denting cinta mengalun di hatinya.Namun,
Perempuan tercintanya itu gagal menemui kemolekan hatinya.Tapi aku tidak!
Dari jauh kumelihatnya dengan mata jiwaku.
Hai perempuan yang dilanda cinta, tahukah engaku siapa lelaki yang berdiri disampingmu itu?
Dialah lelaki tak berayah yang akan menanggung keempat adik beserta ibunya, kelak.
Dan di waktu bersaamaan akan menanggung anak dan istrinya tanpa mereka kekurangan sedikit pun.
Sayang, perempuan itu tidak bisa melihat cinta sebenarnya di dalam jiwa anak muda itu.

Lelaki itu,...
Mengenalkanku dengan rasa aman.
Dia menjadikan dirinya saudara, teman, bahkan musuh sekalipun untuk melindungi orang-orang di sekelilingnya.
Darinya kulihat santun, lembut, hormat. Bukan pada perempuan terkasihnya.
Tetapi kepada semua perempuan.

Sayang, dia bukan James Bond sang flamboyan.
Cintanya hanya untuk kekasihnya tercinta bukan pada perempuan A maupun B yang bisa sekaligus dipacari.

Akupun sempat buta menilai keindahan hatinya.
Dengan sengaja aku membandingkannya dengan lelaki lain.
Tapi, tentu saja cuma aku yang bisa melihat keindahan mulia hati lelaki ini.

Di pagi hari dia harus bekerja untuk anak dan istri beserta ibu dan adik-adiknya.
Tak jarang dia harus menjumpai anaknya ketika sang buah hati telah terlelap.
Cuma aku yang mengerti keindahan senyumnya.
Dia lelaki yang mudah dibahagiakan.
Cukup berikan dia senyuman istri dan anaknya, maka lengkaplah dunia ini untuknya. Cukup Tuhan inilah duniaku, katanya!

Tapi ternyata, kemilau hatinya tak cuma diketahui olehku.
Teman-teman lelakinya mengerti arti seorang sahabat darinya,
Orang lainpun tahu dimana tempat meminta tolong jika lelaki itu ada.
Orang-orang di sekelilingnya sangat tidak segan meminta tolong padanya.
Bukan karena dia kaya, mampu atau berlebih.
Tapi dia punya hati untuk melakukannya.

Kemarin, saya kembali menemuinya.Dia masih biasa seperti dulu.
Tubuhnya tak kurus seperti dulu lagi, hitam kulitnya tetap sama,
Tapi dia tak rapi lagi.
Kini dia ayah seorang anak,
dia termenung menatapku
"...apakah saya jahat, sehingga cuma kali ini saya meminta tolong, tak seorang pun datang membantu...?".Cuma dua kali saya melihatnya sedih, ayahnya mati di usianya yang ke 17 dan saat ini.
Dan hari ini genap aku mengenal dirinya yang lain ketika Dia berujar
"Bunda, setidaknya itu membuat saya lebih baik, karena saya tetap bisa membantu orang di saat mereka tak bisa membalas pertolonganku kepada mereka....."
Iya, dialah teman hidupku sejak 1,8 tahun lalu.
Aku bertemu dengannya...di rumahku sendiri.
Di depan mataku sendiri kulihat betapa mulia orang di depanku ini.
Sungguh beruntung aku dan ziva adalah bagian dari hidupnya.


:: ps. I love you daddy!

August 02, 2007

Pray for me please!!!

I need more spirit to accomplish my Jobs here.
As a mom to child rearing my baby...
As a wife to take care all my household
As a student to finish my thesis...

y' all can lend me your hand by cleaning my house, packing all my staff, cooking some meals, washing my clothes, or if you don't have more time just give me a call...
At least mention my name if you're praying.....

Thank you