February 14, 2007

Pagandeng, Pa ballu Ju'ku, dan Sambalu

Bermodal dua keranjang si sebelah kiri kanan motor, yang hampir tak terlihat lagi oleh tumpukan sayur-mayur, pagandeng membelah lorong-lorong jalan dengan suaranya yang nyaring, yur...sayur....

Satunya lagi hanya mengandalkan becak yang atasnya telah dimodifikasi menjadi etalase ikan-ikan berteriak lebih nyaring, juku eja, bolu, mairo, lambaru,Juku...juku...

Terakhir, orangtua yang kira-kira sudah satu decade melewati lorong rumahku menjadi langganan tetap ibu-ibu termasuk mama dan ummiku. Bapak ini lebih khas, karena menjajakan hampir semua kebutuhan rumah tangga hari itu. Mulai dari sayur-mayur, ikan (termasuk ikan kering, yu..hui...makanan favorit), terasi, sampai bahkan pa'tumbu-tumbu juga ada.Ke khasan yang lain suaranya yang merdu, tiap hari di waktu yang sama terdengar lu...sambaluuuu...lu....maka serentak ibu2,tante2, nenek2, bahkan gadis2 keluar rumah mendatangi langganannya.Satu yang para ibu sukai mereka bisa ar besok ato lusa. intinya bisa utang!

Lorongku yang indah permai, riuh dari berbagai penjuru angin. Di waktu-waktu sholat, dua buah mesjid mengumandangkan Azan dengan komposisi dan suara dan jeda yang berbeda. Kedua-duanya seakan-akan memiliki 10 loudspeaker. Belum lagi jika ada anggota lorong yang berkelahi. Adu mulut, lempar-lemparan, bahkan jotos adalah hal yang biasa. Penjual dan pembeli adalah gambaran biasa.Pagandeng,pabalu juku' dan sambalu saling tarik urat leher.Bisa bayangkan betapa riuhnya lorongku yang kucinta, dan sedikit kumuh.

Sudah setahun saya meninggalkannya, rasa rindu sepertinya sudah diubun-ubun. Satu hal yang ingin sekali kujumpai saat pulang nanti. Pabalu-balu yang berjalan itu. Mana ada sih di dunia ini "toko yang mendatangi pembeli? ya seperti mereka itulah pagandeng, pabbalu juku dan sambaluku. Mereka mengurangi beban ibuku ke pasar. tidak seperti saya sekarang! Bahkan untuk membeli ikan segar saja harus ke Footscray ato ke Preston yang butuh 1-2 jam dihabiskan hanya untuk berbelanja. Beli terasi pun harus ke MIX atau laguna (indonesia retail shop). Ritual belanja itu yang buatku lelah...oh Gosh I miss my sambalu. Kelak, ketika pulang "semoga tidak lupa kuucapkan terima kasih"dan mudah-mudahan saya jadi tidak tega menawar dengan harga gila. Harga 1000 ditawar 200. gila kan?


No comments: